Amalan-Amalan Unggulan Saat Ramadan #2
3. Membaca Al-Quran
Berbeda dengan nabi-nabi lainnya yang memiliki mukzizat sesuatu yang sifatnya kekuatan yang jelas tampak, seperti Kapal Nabi Nuh, Tongkat Nabi Musa, dan sebagainya, mukzizat Nabi Muhammad SAW adalah Al-Quran. Mayoritas ayat-ayat Al-Quran turun di waktu Ramadan. Saat Ramadan pula, Malaikat Jibril datang kepada Nabi dan memberikan pengajaran Al-Quran, baik ayat-ayat baru, maupun mengulang ayat-ayat yang lama atau muraja’ah.
Ramadan disebut juga Syahrul Quran, karena pada Al-Quran kebanyakan diturunkan saat bulan Ramadan. "Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (Surah Al-Baqarah: 185)
Kita dianjurkan untuk banyak membaca, mengkaji, dan merenungkan ayat-ayat Al-Quran. Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah ﷺ bersabda, "Bacalah Al-Quran, karena dia akan datang pada Hari Kiamat menjadi syafa'at bagi pembacanya." (Hadis Riwayat Muslim)
Para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan ulama-ulama salafus shalih sangat memberikan perhatian besar kepada Al-Quran. Beberapa ulama berusaha keras untuk berinteraksi tiada henti dengan Al-Quran.
Imam Syafi'i misalnya, beliau mengkhatamkan Al-Quran selama 60 kali dalam sebulan, di antaranya beliau baca saat shalat. Sementara ada para ulama yang mengkhatamkan 3 hari sekali, atau paling tidak sepekan sekali. Intinya, membaca Al-Quran merupakan kegiatan favorit para ulama-ulama terdahulu.
4. Memperbanyak Amal Kebaikan
Melakukan amal kebaikan seperti saling tolong menolong, silaturahim, dan segala sesuatu yang mengantarkan seseorang atau orang lain kepada kebaikan tentu sangat dianjurkan saat puasa.
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (Surah Az-Zalzalah: 7-8).
Setiap kebaikan, tentu harus dilakukan kapan saja. Namun, saat puasa, pahala kebaikan dilipatgandakan, sehingga amal yang sunnah disetarakan dengan amalan wajib, sementara yang wajib dilipatgandakan menjadi 70 kali lipat.
"Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barangsiapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim).”
5. Sedekah, Infak, dan Menunaikan Zakat
Rasulullah sangat dermawan dan selama bulan Ramadan kedermawanannya sangat kuat. "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur'an. Dan kedermawanan Rasulullah Saw melebihi angin kencang yang bertiup." (H.R. Bukhari).
Selain infak dan sedekah, tentu ada yang lebih utama lagi, yakni memberikan zakat, baik zakat maal maupun zakat fitrah. Zakat maal diberikan bisa kapan saja, namun tentu lebih afdhal di bulan Ramadan. Sementara, zakat fitra hanya diberikan saat sebelum lebaran. Memberikan zakat fitrah kepada yang berhak sebelum Idul Fitri tiba merupakan kewajiban.
Dari Ibn Umar, Rasulullah ﷺ bersabda, "Zakat fitrah adalah suci bagi orang yang berpuasa (menyempurnakan) dari perkataan sia-sia dan perbuatan yang sia-sia, dan untuk menolong orang-orang fakir." (Hadis Riwayat Abu Dawud)
Penulis: Afifah Afra
Posting Komentar untuk "Amalan-Amalan Unggulan Saat Ramadan #2"
Posting Komentar