Widget HTML #1

Meneladani Kisah 5 Nabi Ulul Azmi

Dalam masalah kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi berbagai macam problem kehidupan, kita memiliki teladan yang sangat baik, yaitu para nabi yang termasuk dalam kategori "Ulul Azmi". Ada 5 Nabi yang digelari sebagai Ulul Azmi, yang saat kita bersekolah dahulu, untuk mempermudah menghafal, kita singkat dengan NIMIM, yaitu Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS dan Muhammad SAW. Mereka disebut Ulul Azmi, karena nabi-nabi tersebut memiliki keteguhan iman dan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi berbagai ujian. Allah berfirman tentang ulul azmi ini dalam Al-Quran,

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ

Faṣbir kamā ṣabara ulul-'azmi minar-rusul

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar (QS. As Syuro: 13)

Siapa sajakah nabi-nabi yang termasuk dalam Ulul Azmi? Berikut adalah lima nabi tersebut beserta biografi singkatnya.

1. Nabi Nuh AS

Menurut beberapa sumber yang shahih, usia Nabi Nuh adalah 980 tahun, dan separuh dari hidupnya, yakni sekitar 500 tahun, dihabiskan untuk mengajak manusia kepada kebaikan. Subhanallah. Nabi Nuh memang dikenal karena dakwahnya yang panjang, serta kesabaran luar biasa kepada umatnya yang tidak juga mau beriman. Meskipun beliau terus berdakwah, yang menyambut ajakannya ternyata sangat sedikit.

Maka, beliau pun diperintah Allah untuk membangun sebuah bahtera besar sebagai persiapan menghadapi banjir besar yang akan menghancurkan umat manusia yang tidak beriman. Nabi Nuh dan pengikutnya selamat dari banjir, sementara umat yang ingkar tenggelam.

2. Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim juga dikenal karena kesabaran, kecintaan yang sangat mendalam kepada Allah SWT, dan keteguhannya dalam menyebarkan ajaran tauhid, atau menyembah Allah SWT sebagai satu-satunya dzat. Dalam proses dakwahnya tersebut, ujian dan cobaan datang silih berganti. Beliau sempat dibakar oleh raja yang berkuasa saat itu, yakni Raja Namrud, namun ternyata api tak mampu menghancurkan tubuhnya. Beliau juga diperintah Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Ismail. Namun, saat hendak menyembelih Ismail, Allah menggantikan Ismail dengan domba untuk dikorbankan. 

3. Nabi Musa AS

Nabi Musa diutus oleh Allah untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan di Mesir yang dipimpin oleh Firaun. Saat itu, Firaun adalah raja yang sangat kuat, bahkan saking kuatnya Firaun sesumbar, bahwa “akulah tuhanmu yang tinggi.” Perjuangan melawan Firaun sangatlah berat. Namun, dengan berbagai mukjizat dengan izin Allah, seperti membelah Laut Merah untuk menyeberangkan umatnya akhirnya Musa mendapatkan kemenangan. Perjuangannya melawan kejahatan Firaun dan bagaimana Musa membimbing Bani Israil ke arah yang benar adalah bagian penting dari kisahnya yang dipenuhi dengan kisah kesabaran dan keteguhan luar biasa.

4. Nabi Isa AS

Nabi Isa juga mengalami banyak sekali cobaan dalam dakwahnya. Beliau diutus untuk menyampaikan wahyu Allah berupa Injil kepada umatnya, yakni Bani Israil yang saat itu sebagian besar sedang tersesat. Namun, kedatangan nabi Isa disambut dengan perlawanan dan penolakan dari umatnya. Terlebih, proses kelahiran Nabi Isa dianggap tidak lazim. Untuk menghadapi umatnya yang sangat kejam, Allah SWT memberikan mukjizat-mukjizat seperti menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati. Selain berhadapan dengan umat yang bengis, Nabi Isa juga dihadapkan pada berbagai penolakan dan ancaman dari penguasa pada zamannya. Beliau pun dikejar-kejar dan kemudian diangkat di langit oleh Allah SWT. Dalam perspektif kristen, Nabi Isa wafat karena disalib. Namun dalam pandangan Islam, beliau diangkat ke langit oleh Allah, dan akan kembali ke bumi menjelang hari kiamat, dan berkolaborasi dengan Imam Mahdi melawan pasukan Dajal dan menumpas Ya'juj dan Ma'juj.

5. Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir dan utusan Allah. Beliau mendapat wahyu kerasulan pada usia 40 tahun, dan wafat pada usia 63 tahun. Selama 23 tahun, dakwah beliau mendapatkan banyak sekali ujian. Muhammad SAW dan para sahabatnya yang setia menghadapi teror luar biasa sadis dan kejam, termasuk penganiayaan dan usaha-usaha pembunuhan dari kaum Quraisy. Di puncak terornya, beliau dan para sahabat berhasil meninggalkan Mekah untuk hijrah ke Madinah. Di Madinah, beliau berhasil mendirikan masyarakat Islam yang adil dan membawa pesan tauhid secara global. Setelah hijrah ke Madinah, beliau memimpin banyak peperangan yang membuat suku-suku di Arab mulai tunduk dan mau menerima ajaran Islam, termasuk Mekah.

Kelima nabi ini disebut Ulul Azmi karena mereka menunjukkan ketahanan dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan perintah Allah dan menyebarkan ajaran-Nya. Jika kita hendak belajar bagaimana tetap sabar dan teguh dalam pendirian, belajarlah dari mereka.

Penulis: Yeni Mulati.

Posting Komentar untuk " Meneladani Kisah 5 Nabi Ulul Azmi"