Mengapa Muslim Wajib Menegakkan Sholat?
Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam. Menurut data dari Kemendagri (2024), saat ini penduduk beragama Islam di Indonesia adalah 245,93 juta jiwa atau sekitar 87,08%. Jumlah penduduk Muslim Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, berbeda tipis dengan Pakistan, yang mencapai 243,5 juta jiwa.
Meskipun begitu, ternyata berdasarkan hasil survey, tak semua Muslim di Indonesia rajin menunaikan sholat. Menurut hasil survey dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) bersama Goethe Institute, sebagaimana dilansir dari Detik.com (14 Juni 2011), hanya 28,7% kaum muda Islam yang selalu menunaikan shalat 5 waktu. Yang sering tapi masih bolong, ada 30,2%. Sedangkan yang jarang shalat ada 39,7% dan yang tidak pernah shalat ada 1,2%.
Padahal, shalat merupakan hal yang sangat ditekan dalam Islam. Shalat 5 waktu, yaitu Subuh, Dhuhur, Asyar, Maghrib dan Isya merupakan shalat wajib ‘ain bagi umat Muslim. Selain itu, ada shalat yang sifatnya fardhu kifayah, seperti shalat jenazah. Juga ada shalat-shalat sunnah.
Dalil yang mewajibkan shalat terdapat banyak dalam Al-Quran, di antaranya tersebut di bawah ini.
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'." (QS. Al-Baqarah: 43).
Ayat ini memerintahkan umat Islam untuk menegakkan shalat dan menunaikan zakat, sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT.
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103).
Ayat ini menunjukkan bahwa shalat 5 waktu adalah kewajiban yang memiliki waktu tertentu dan tidak boleh ditinggalkan.
Dan shalat merupakan suatu hal yang memiliki banyak keuntungan bagi yang rajin menjalankannya, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." QS. Al-Mu'minun: 1-2.
Ayat ini menekankan bahwa orang-orang yang beriman dan khusyuk dalam shalat adalah orang-orang yang beruntung, yang menunjukkan pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim.
Berdasarkan sebuah hadits dari Abdullah bin Umar r.a., Rasulullah bersabda,
"Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan pergi haji ke Baitullah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa shalat adalah salah satu rukun Islam yang menjadi pondasi agama, sehingga wajib dilaksanakan. Ada 5 pilar atau rukun dalam Islam, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat dan berhaji bagi yang mampu.
Saking pentingnya shalat, bahkan berdasarkan hadits dari Jabir bin Abdillah r.a., Rasulullah bersabda,
"(Batas) antara seseorang dengan kekufuran dan keimanan adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim).
Hadits ini menegaskan bahwa meninggalkan shalat dapat menjadi penyebab kekufuran, yang menunjukkan kewajiban shalat bagi setiap Muslim. Batas antara seorang muslim dengan bukan muslim adalah shalat.
Mari kita cermati lagi! Batas antara Islam dan kufur adalah shalat. Tentu hadist tersebut bukan untuk menjustifikasi atau menjadi amunisi untuk mengkafir-kafirkan orang. Saya juga tidak sepakat jika ada sebagian kalangan Muslim yang berpendapat bahwa kita tak perlu menshalatkan jenazah orang yang mengaku muslim tapi tak pernah shalat. Darimana kita tahu bahwa dia tak pernah shalat?
Hadist tersebut lebih tepatnya untuk instropeksi terhadap diri sendiri. Agar kita benar-benar sangat berhati-hati untuk jangan pernah meninggalkan shalat dalam keadaan apapun, bahkan sedang sakit.
Ada sebuah ilustrasi yang menjelaskan hal ini. Ibarat Rukun Islam adalah 5 jari yang menggenggam sebuah benda, katakan pensil, maka bayangkan peristiwa ini. Anda mungkin tidak mampu berhaji karena tidak memiliki kekuatan fisik dan harta, dalam hal ini, satu jari boleh terlepas. Anda mungkin juga belum termasuk sebagai wajib zakat, karena penghasilan masih di bawah ketentuan, satu jari masih boleh terlepas. Anda mungkin tidak mampu berpuasa karena sakit atau uzur, maka satu jari bisa terlepas. Tersisa dua jari yang menggenggam pensil itu. Dua jari itu adalah syahadat dan shalat. Bagaimana jika salah satu dilepas? Ya, pensil itu tentu akan jatuh.
Jadi, shalat, khususnya shalat wajib 5 waktu, merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh setiap Muslim, sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Yuk, jangan pernah mengabaikan shalat. Segera ambil air wudhu jika adzan berkumandang, dan tegakkanlah shalat.
Penulis: Afifah Afra.
Posting Komentar untuk "Mengapa Muslim Wajib Menegakkan Sholat?"
Posting Komentar